Perkampungan Cisadon, sebuah desa yang berada di sebuah lembah berkabut di ketinggian 1.200 mdpl, di antara jajaran Gunung pancar, Jonggol dan Megamendung, Kabaupaten Bogor. Penduduknya menggantungkan hidup dari berkebun kopi dan kulit Kina. Kesederhanaan desa terlihat sekali dari rumah-rumah desa yang terbuat dari kayu dengan berbentuk panggung, akses ke desa sangat sulit dan hanya bisa di capai dengan berjalan mendaki dan kendaraan motor trail/offroad dengan medan tanah dan batu mendaki terjal di lereng pegunungan.
Kesenjangan sosial yg nyata dan ada. Berdekatan dgn Ibukota gak menjamin taraf kehidupan desa ini terjamin.Tanpa listrik, jauh dari fasilitas publik membuat masyarakatnya harus menempuh perjalanan dgn mendaki berjam-jam utk memenuhi kebutuhannya.
Dikalangan goweser trek ini juga merupakan trek yg menjadi incaran bagi para pengguna MTB dan goweser yang suka dengan blusukannya, yang pada akhirnya team kami memutuskannya untuk yg punya waktu ditanggal 3 april 2016 yang semulanya rencana dengan personil kurang lebih 15 orang akhirnya hanya 4 orang untuk menuju kayuhan trip ini karena ada beberapa rekan yang pas mau H nya sakit, keperluan keluarga dan keperluan lainnya.
Tikum pertama dilampu merah jalan raya Bogor yg mengarah kesentul jam 7 pagi tetapi om Nova dan saya sudah berada di Tikum pertama jam 6:25 dan 6:35 tetapi teman yang dari pamulang om wildan ternyata masih dijalan untuk menuju ketikum pertama, sambil menunggu rekan yg belum datang saatnya nenikmati sarapan nasi pecel yang sudah dipesannya, tepat jam 7:20 akhirnya teman yg dari pamulang pun tiba lalu sebelum berangkat semuanya memberi kesempatan untuk beristirahat sambil sarapan pagi nasi pecel juga untuk tenaga mengayuh menuju ke tikum yg ke dua, waktu tak terasa menujukan jam 7:45 akhirnya gober menuju ketikum yg kedua dengan melewati babakan madang-jungle land-pertigaan taman budaya-tanjakan bojong koneng yg tiada habisnya sampai ditikum KM 0 yang cukup menguras tenaga anggap saja ini sebagai pemanasan untuk menuju trek kecisadon yang jalan tidak semulus pada umumnya.
Waktu sudah menunjukan dijam 09:20 akhirnya tiba juga ditikum kedua KM 0 dan langsung sepeda diparkir untuk menikmati rest area tempat para berkumpulnya para goweser goweser yang melakukan olahraga pagi dihari minggu
lalu kami menuju kewarung sambil menunggu teman katanya om tedi yg dari Bogor ingin bersiap begabung menuju cisadon dapat kabar pas dibawah bojong koneng info via what's app sehingga terpaksa menunggu dengan terhenti agak lama karena signalnya lemah untuk mengetahui posisi keberadaannya teman yg katanya mau ikutan dari Bogor. Pada saat membeli nasi beserta lauknya untuk perbekalan menu makan siang dicisadon karena disana tidak ada warung tiba tiba seorang goweser menghampiriku untuk bertanya apakah mau kecisadon....tersontak aku melihatnya berarti ini orangnya yg ditunggu tunggu karena sebelumnya sudah mengetahuinya setengah jam yg lalu, maklum karena kita sebelumnya belum saling mengenal cuma perkenalan dan obrolan digroup WA ditambah signal ditikum kedua ini lemah, selesai membungkus nasi yg dipesannya team akhirnya yg fix berjumlah 4 orang gowes menuju cisadon yang sebelumnya semuanya belum kenal dengan satu sama yg lainnya.
Tepat jam 10:35 kayuhan berikutnya dimulai molor satu setengah jam dari rencana semula tapi tak apa apalah yang penting bisa gober dan kebersamaannya menuju kesasaran yang dituju. Rute yang kami akan lewati jalan villa prabowo yg nantinya akan bertemu lintsan dari kampung awan sehingga cukup menghemat waktu dibandingkan dengan melewati kampung awan walau lintasannya bertanah dan rusak parah. Setelah melewati tanjakan ekstrem yg disamping kanannya wilayahnya villa prabowo ada portal belok kanan dan selepas ini akan bertemu dengan pertenakan sapi Yang kandangnya besar dan bagus namun setelah ini jalan nggak sudah beraspal lagi, bebatuan dan rusak setelah ada pertigaan masih sedikit bingung sama sama jalan bertanah akhirnya memutuskan mengarah jalan kekanan dengan rasa penasarannya kami mencoba untuk membuktikan di telepon sipintar yang sudah direcord dan disetting menuju kecisadon melalui GPX ternyata jalan yang kami lewati bukan mengikuti berdasarkan record diGPX kami tetapi sama sama bisa menembus akses menuju sebelum pondok pemburu dilihat dari kontur di GPX enakan yang kekanan...karena diantara team kami ini belum ada yang pernah sama sekali menuju kecisadon itupun saya baru nyampai pondok pemburu dengan melewati kampung awan. Jalan keatas semakin menanjak terus dan nggak bisa digowes alias di TTB dengan kondisi jalan yang hancur bekas aliran air hujan ditambah dengan bekas para rider motor trail yg membuat lintasan ini jadi hancur dengan kesabarannya banyak di TTB tiba juga ketemu dipertigaan hutan pinus yang menuju kampung awan dan pondok pemburu dengan jalan yg berbeton tetapi melewati sedikit hutan pinus jalan tak berbeton lagi alias bertanah yg becek
Setelah ada warung terakhir dan yg jalannya diportal kami untuk berkesempatan mampir untuk menikmati hidangan kopi, makanan ringan dan indomie rebus karena waktu sudah menunjukan jam 11:45 cukup buat ganjal perut untuk menahan rasa lapar setelah setengah jam beristirahat saatnya melanjutkan perjalanan lagi menuju pondok pemburu dan cisadon namun jalan menuju akses kesana semakin rusak parah dan ditambah ada lintasan yang longsor beberapa hari yang lalu akibat hujan deras sehingga aliran sungai kecil yg dari atas bukit membawa/menggerus material tanah dan bebatuan yg harus berhati hati untuk melewati jalan yang menutupi trek ini.....
Tiba saatnya mencapai dipondok pemburu lalu, tak lupa mengabadikan dilokasi ini dengan kamera yang sudah disiapkannya kemudian bertemu dengan para relawan al ,araf yang sedang transit dan istirahat siang setelah mengajar sekolah sabtu dan minggu anak anak cisadon banyak kisah dan cerita yang kami dapatkan tentang para relawan ini selama mengajar dicisadon
Dengan asyiknya ikut menyimak percakapan para relawan ini tapi jam sudah menunjukan diangka 13:10 kamipun untuk bergegas untuk melanjutkan perjalanan kami menuju tujuan yang terakhir desa cisadon. Perjalanan menuju ke cisadon dari pondok pemburu lintasannya bebatuan dan masih suasana bertanah dan becek karena sering masih beberapa melewati lintasan aliran air yang mengalir dijalan akses menuju kesadon dengan menanjak halus dan beberapa titik jalan yang landai melipir bukit yang letaknya dibelakang pondok pemburu dan sekali kali masih tetap dengan TTB nya disaat jalan yg menanjak dengan jalan yg susah digowesnya lalu dilanjutkan dengan jalan menurun dan menemui air terjun kecil yang mengalir dilintasan trek setelah itu masih melipir bukit dengan ditumbuhi pohon pohon perdu yang membuat suasana jadi ya adem
Akhirnya dengan senangnya dari kejauhan memandang penampakan wilayah rumah tinggal warga cisadon yang dikelilingi jajaran bukit bukit yang hutan pohonnya rapat dan sebelah kirinya memandang aliran jurang yang dalam sungai menuju curug kencana setelah mengamatinya tiba tiba ban belakang sepeda saya kempes terpaksa untuk berhenti selama setengah jam, untung bawa ban dalam cadangan dan pompa, jadi nggak panik untuk menggantikan ban yang bocor.
Selesai ganti ban dalam perjalanan dilanjutkan kembali yang sedikit lagi mau sampai dengan melewati lebih terdahulu hutan pohon bambu terus keluar melewati area persawahan dilanjutkan dengan melintasi jalan yang bebatuan yang dialiri sungai kecil
Dan dengan rasa syukurnya alhamdulillah sampai juga dirumah pertama warga cisadon dijam 14:55 kamipun langsung beramah tamah dengan pemilik rumahnya Bapak Romin sambil menanyakan stock kopi luwaknya ternyata masih belum diolah, harus beberapa tahapan proses sampai finsh selesai beramah tamah lantas kamipun menuju kearah pertengahan perkampungan cisadon yang dimana ada bangunan Mesjid yang cukup sederhana terbuat dari kayu, sungguh damai perkampungan ini dimana letak geografisnya berada jauh dari hiruk pikuknya keramaian ibukota dan gemerlapnya kemewahan dunia
Kamipun tak bosan bosannya memandangi sekitarnya sekelilingnya bukit bukit yang menghijau ditambah dengan udara yang bersih dan sejuk serta sering beberapa sekali turun kabut. Disini mesti wajib mengambil moment moment lewat jepretan kamera bersama anak anak cisadon yang yang menampakan keceriannya setelah mencapai dititik ini, setelah berphoto photo dilanjutkan Ishoma ditempat mesjid yang sederhana ini
Sayang cuma cukup satu jam saja untuk menikmati perkampungan ini karena perjalanan pulang yang saya akan ambil dengan rute yang berbeda melewati lintasan menuju curug kencana babakan madang ditambah dengan tiba tiba cuaca jadi berubah gelap dan hujan kamipun segera lekas turun untuk mengejar waktu jangan sampai kemalaman ditrek hutan atas kesepakatan team kami akhirnya minta kesediannya kebapak Romin yg tadi sebelumnya beramah tamah untuk menemani jalur turun menuju lintasan curug kencana karena lintasan ini lebih cepat menuju trek on road yg kearah babakan madang jalur menuju leuwi hejo dibandingkan lewat yg berangkat sebelumnya tetapi jalurnya ini sangat ekstreem dan blusukan seperti layaknya lintasan hikking tepat jam 4 sore yang sudah mempersiapkan menggunakan jas hujan kami segera turun bersama Bpk Romin beserta anaknya dan adiknya yg masih kecil, perjalanan pulang menuju kearah barat dari posisi mesjid cisadon dengan melewati diawali semak semak, perkebunan kopi dan menurun melewati lintasan pertama sungai kecil yang dimanfaatkan untuk menggerakan sebuah turbin kecil sebagai penerangan beberapa rumah dicisadon setelah rumah berikutnya lagi ternyata ada sebuah turbin yang agak besar terbuat dari kayu
Jalan masih mendatar nggak begitu jauh ada pertigaan ambil kanan yg mulai single trek dan sempit karena ditumbuhi semak semak dan masih ditumbuhi banyak pohon kopi yang masih begitu pendek sehingga sesering sekali tidak bisa digowes atau TTB sajalah, semakin jalan menuju selanjutnya turunannya tajam dan curam sehingga harus berekstra hati hati dengan medan seperti ini, apalagi diturunan yang dijulukinya dengan tanjakan kursi sepeda harus dipanggul demi untuk mudah melintasi turunan turunan yg kemiringannya hampir 80°, selepas ini memasuki hutan bambu pertanda akan mendekati aliran sungai atau curug lope.... dan tibalah sampai disungai untuk menyebranginya dengan rasa deg degan khawatir terbawa arus deras yang kuat tapi alhamdulillah dengan kerjasama antara team bisa terlewati dengan selamet beserta sepeda yang panggulnya tak kami lupakan kepada Pak Romin beserta Anaknya yang bersedia mengantarnya sampai dititik ini tepat dijam 17:40 tapi kami juga tak lupa memberi uang tip sebagai imbalannya sebagai balas jasa, sekalian hitung hitung jadi guidelah atau beramal sebagai tanda balas jasa sebenarnya mereka juga nggak masang tarif/seikhlasnya.
Perjalanan kamipun dilanjutkan kembali mengikuti aliran sungai yang jalannya mendatar dan sudah cukup tertatah rapih karena ini merupakan wilayah tempat wisata beberbagai macam nama curug...dengan rasa syukurnya alhamdulillah ketemu dengan jalan on road tepat jam 18:16 dengan kondisi jalan yang kering atau tidak hujan, yang kekanan menuju leuwi hejo tapi kami mengambil kekiri untuk menuju arah pulang belakang Gunung pancar jungle land babakan madang. Setelah turunan pertama yg tajam dilanjutkan dengan tanjakan panjang atau tanjakan ngehe terpaksa istirahat sebentar membeli air minum tiba tiba teman saya tedi yang dari Bogor baru sadar ternyata kehilangan sebuah dompet beserta isinya dan handphone yang ditaruh disaku celana sampingnya....setelah dipikir pikir ternyata hilangnya diarea curug lope semoga dengan terjadinya musibah ini barang yang telah hilang, orang yang menemukannya berbaik hati untuk mengembalikannya....Lalu perjalanan Tetap kami lanjutkan pulang dengan nenikmati jalan yang menurun terus sampai babakan madang sesampai setelah pertigaan pasar babakan madang terpaksa mampir dulu dirumah makan warung sate, setelah menikmati makan malam tiba tiba teman saya om nova membawa binatang pacet yg telah menggigitnya diarea leher belakang ternyata sudah kenyang menghisap darahnya....selesai makan, perut terisi terasa dengan kenyang saatnya pulanh menuju kerumah masing masing dengan disambut hujan derasnya, ada pertemuan dan perpisahan ditempat yg sama lampu merah sentul jalan raya Bogor disinilah kita mengakhiri perjalanan ini semoga dilain waktu kesempatan bisa Gowes bersama lagi menuju cisadon part 2....
Dan alhamdulillah sampai juga perjalanan saya sampai dirumah diangka mendekati jam 10 malam dan yang paling jauh om wildan tinggal dipamulang jam 11 malam dengan sehat dan selamet semuanya.......
#My bike my adventure
#My trip my adventure
#My bike packer
#satu sepeda sejuta sahabat