Wednesday, October 26, 2016

Gowes soloride kecurug ciomas(green canyon mini)Cariu-Karawang 18/09/2016

Selain dipangandaran ternyata ada juga yang membuat julukan green canyon diperbatasan karawang dan cariu. namanya curug ciomas, tapi tak seluas dan tak panjang kayak dipangandaran green canyon yang sesungguhnya makanya orang orang disebut green canyon mininya yang ada dipangandaran...

dengan rasa penasarannya kali ini dengan menggunakan bersepeda, berwisata murah meriah dan menyehatkan hitung hitung mengeluarkan keringat dan melemaskan otot otot persendian yang kaku dan juga kali ini mencoba dengan sepeda besi tua dan legendaris federal lady yang part komponennya masih asli dan belum diup grade.
Saatnya petualangan dimulai lagi dihari Minggu pagi dengan start dari rumah sekitar jam 7 pagi dengan soloride kembali. rute yang diambil dalam menuju kesana Jalan alternatif Transyogi Cibubur - Cianjur-Jonggol-Cariu-lokasi.
mulai mengayuh jalan dari cibubur sampai cileungsi- jonggol nampak ramai dengan Kendaraan mobil besar dan mobil jenis lainnya beserta kendaraan bermotor lainnya, singkat cerita setelah sampai memasuki pertigaan yang mau keearah cariu loji karawang sudah mulai sepi dari jalan yang sebelumnya dan tak terasa kayuhan sudah terecord 39 Km, jadi ingat kembali 3 minggu sebelumnya pas touring bike dari jatiluhur pulangnya kemalaman lewat sini, namun rutenya menuju kelokasi curug ciomas beda arah pas mau memasuki ada percabangan ambil kanan dan kemudian ada lapangan atau alun alun yang dipagar kemudian ambil kanan setelah beberapa ratus meter ada pertigaan pasar cariu ambil kiri jalanan masih aspal bagus dan dilanjutkan dengan turunan melewati jembatan warna hijau sungai cibeet yang hulunya aliran dari cipanas/puncak 2 dan diakhiri /bertemu menuju kekarawang kalimalang, nampak para aktifitas penambang pasir bermodalkan perahu kayu sampan.
Mulai start dari sini kayuhan mulai menanjak dan seterusnya dengan menanjak halus...arah kayuhan nasaran sehingga pedal tetap dikayuh dengan semangatnya ditambah jalan yang sepi lengan dari kendaraan kendaraan lainnya, perjalanan selanjutnya disuguhi pemandangan jauh memandang benar benar nampak hamparan luas yang lapang menghijau dari kejauhan beserta barisan bukit bukit menjulang tinggi beserta gunung sanggabuana yang menampakan paling tertingginya yang membuat mata jadi fresh....




suasana gowes pemandangan berikutnya berubah menjadi area tanaman palawija beserta area persawahan tanaman padi yang baru saja ditanamnya coba pas lewat sini tanaman padi sudah tumbuh besar pasti bagus lagi nich nampak jelas kehijau hijauannya, pegunungan yang tadi sebelumnya kelihatan dari jauh tak terasa semakin mendekat artinya pertanda bakalan akan mau sampai untuk lebih meyakinkan sampai menanyakan kepada orang disekitar sini pas kebenaran petani yang sedang istirahat melakukan aktifitasnya, jarak kecurug ciomas masih jauhkah...??
petani itu menjawabnya ohhh sedikit lagi letaknya dibawah bukit itu. dari jawaban sang petani tersebut kayuhan menjadi lebih semangat






dalam perjalanan kayuhan berikutnya ada bukit batu yang kelihatan dari jalan dan ada plang namanya situs sumur batu ada keraguan dan ketertarikan dalam hati kira kira harus kesanakah ternyata next time saja deh karena dilihat dari treknya tidak enak dengan membawa sepeda jenis ini atau kurang percaya diri....yang membuat rasa penasarannya cerita dari penduduk setempat ada sumur diatas gunung batu yang air keluar melalui satu lubang terus menerus walau disaat musim kemarau tetap masih mengeluarkan air/tak pernah surut.

Waktu sudah menunjukan jam 11siang Kayuhanpun terhenti dan sampai dilokasi yang ditujunya curug ciomas dengan terecord distrava 54,6 Km Dari arah mulai jalan sebelumnya persawahan, jalan masih mendatar dan masih aspal mulus.
Ternyata Nampak agak ramai para pengunjung yang sedang asyik main dan berendam di aliran green canyon mini ini. sebelum kearea sungai lokasi lorong diantara batu batu relief hasil reaksi alam tiba waktunya untuk menepi dan ishoma terlebih dahulu disalah satu warung sekaligus menitipkan sepeda beserta barang bawaannya dekat lokasi wisata ini sambil bercerita cerita dengan penjaga ticket tentang wisata ini, ternyata diatas lokasi green canyon mini ini ada wisata alam lagi curug yang bagus curug lalay dan penganten yang sumber airnya langsung dari gunung sangga buana, saran dari penjaga kalau mau kesana datangnya untuk start jam 9 pagi maksimalnya dengan membayar ticket Rp 5000,-. Pos pendaftaran yang kecurug lalay dan penganten berada setelah dam 2 dengan persyaratan wajib mengisi bioadata pengunjung serta mulai jam 12 siang keatas untuk menuju kesana akan ditutup karena trek yang lumayan jauh katanya sekitar waktu tempuh 1,5-2 jam dengan jalan kaki yang jaraknya kira kira 7 km, disekitar curug lalay atau penganten bisa menginap/bermalam baik buka tenda dan menempati ada saungnya disana dengan syarat makai pemandu satu orang untuk sesuatu terjadi yang diinginkan karena pemandunya membawa alat komunikasi HT untuk koordinasi/komunikasi dipos penjagaan bawah sedangkan yang tidak penguujung harus segera turun apabila hujan deras dan waktu sudah jam 3 sore yang dikasih aba aba oleh penjaga atau pengawas wisata ini dengan periwitan karena lintasannya beberapa kali melewati/menyebrangi aliran sungai. Dari penuturan penjaga loket tersebut jadi ada rasa ingin kembali lagi sekaligus menuju area paling atas curug lalay dan curug penganten tentang keindahannya.... ada yang aneh untuk memasuki wisata ini kalau datang dari arah karawang dan memasuki kelokasi/green canyon mininya bayar masuknya yg pos jaga karawang dan yang sebaliknya yang datang dari arah cariu memasukinya kepos jaga bayarnya yang daerah cariunya kalau sudah masuk kewilayah cariu dan mau masuk lagi kearah wilayah karawang katanya jadi double bayarnya...cukup murah sich cuma Rp 5000 saja, karena sungai curug ciomas ini sebagai pembatas kedua wilayah tersebut jadi masing masing wilayahnya ingin punya jatah bagiannya.

Setelah ishoma dan sebelum berendam terlebih dahulu untuk mencoba menjelajahi diatasnya curug ciomas ini/green canyonnya yaitu dam 2 yang diawali adanya juga pos penjagaan dengan masuk bayar Rp 5000,- termasuk sama ticket yang dam 1 atau green canyon pintu masuk dari arah catiu rute jalan ini juga akses menuju kecurug Penganten atau curug lalay ternyata ada aliran pengairan yang dibeton rapih dan masih banyak warung dipinggir aliran sungai ini untuk menjajakan makanan dan minumannya, langkah kaki untuk menjelajahi hanya cukup sampai dam 2 saja karena ingin menikamati dan berenang digreen canyonnya...didam inilah bangunan pintu air yang untuk mengaliri irigrasi persawahan yang menuju cariu, ada beberapa pengunjung juga yang sedang asyik ramai ramai berurutan mirip seperti perosotan dikolam renang dengan menggunakan ban karena aliran airnya cukup deras.

Tiba saatnya menuju area green canyonnya untuk safety tak terlupakan menyewa alat pelampung Rp 15.000,- yang katanya kedalamannya bisa 2 meter lebih yang bagian terdalamnya maklum belum bisa berenang diarus deras. di dam 1 ini ada juga aliran irigrasi bangunan beton yang menuju persawahan kedaerah karawang selain itu nampak beberapa pengunjung yang punya nyali melakukan adegan jumping keair yang cukup dalam juga, segar rasanya menikmati aliran ini dan tak terlupakan untuk mengabadikan keindahan alam ini dengan kamera under water yang sudah dipersiapkan, semakin menuju dan menelusuri kearah lebih dalam lagi arus semakin deras ternyata ada air terjun kecil sehingga sulit untuk dilaluinya melawan arus sayang nggak bisa keatasnya air terjun tersebut sehingga nggak bisa susur lebih kedalam lagi karena nggak membawa webing/tali.
Waktu terus berjalan pengunjung pun sudah mulai sepi tiba waktunya untuk mengakhirinya dan bersiap siap untuk gowes arah pulang.









Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 15:10, selesai ganti pakaian berasa lapar setelah bermain didalam air green canyon mengisi perut terlebih dahulu buat stamina gowes arah pulang dengan pop mie dan ditemani hidangan minuman kopi hitam yang diwarung menitipkan sepeda. Gowes arah pulang kali ini dengan arah berbeda dengan jalan yang berangkat dari arah cariu yaitu mencari jalan pintas daerah karawang yang diawali dengan melewati jembatan aliran sungai curug ciomas, jalan masih mendatar dan bagus yang bercor serta sepanjang jalan ini aliran sungai kecil mengalir dari curug ciomas sebagai irigrasi kepersawahan dan nampak hamparan sawah dan pertanian, dan dilanjutkan memasuki perkampungan ada pertigaan yang kearah kanan loji kekarawang dan Lurus yang dilewatinya menuju jalan raya cariu loji namun 1km setelah pertigaan jalan sudah tidak bercor lagi yaitu trek makadam yang bebatuan tapi asyik pemandangannya hamparan sawah yang membentang luas setelah persawahan memasuki perkampungan yang banyak ditumbuhi pohon bambu dan jalan masih makadam bebatuan yang akhirnya bertemu dengan jalan raya cariu loji karawang setelah melewati perbatasan cariu karawang jembatan hijau sungai cibeet mencoba lagi mencari melewati arah jalan pintas lagi menuju cibarusah yang diawali jalan makadam dicor perkampungan waktu sudah menunjukan jam 16:30 dengan cuaca mendung dan gelap yang pertanda sebentar lagi akan turun hujan, gowesan terhenti sejenak karena ada sebuah musholla kecil untuk melakasanakan shalat ashar terlebih dahulu


selesai dari sini perjalanan tetap masih dilanjutkan kembali walau akhirnya hujan turun juga dengan menggunakan mantel jas hujan yg sudah dipersiapkannya. karena melewati jalan pintas ini untuk menghindari jalan utama arah cariu - jonggol yang banyak dengan kendaraan besar terbukti jalan pintas ini sunyi lengan sekali jadi enak untuk digowesnya dengan disuguhi pemandangan bentangan alam sawah lagi dan didaerah ini banyak tempat pembuatan bata merah karena ingin rasa ketahuannya sempat mampir dan ngobrol ngobrol sama orangnya dari awal sampai akhir cara pembuatannya, sempat menyaksikan proses sedang berlangsung pembuatan proses pembakaran ditungku besar untuk proses pengeringan.

Sempat kebablasan salah jalan Tapi sudah kepalang tanggung akhirnya cari jalan pintas lagi melewati ditengah pematang sawah yang akhirnya ketemu jalan altetnatif menuju kecibarusah dengan jalan bercor dan masih sepi melewat arah sini yang melintasi perkampungan, persawahan, tanah kosong/kebon dan kebon bambu.

Hujan masih mengguyur dengan rintik rintik kayuhan tetap berjalan dengan masih dalam kesendiriannya waktu pun sudah memasuki kegelapan malam masih dalam kesunyian dan keheningan dari hiruk pikuk keramaian kota karena penduduk disini masih belum padat jadi penerangan jalan tidak ada karena itu tak terlupakan alat penerangan lampu sorot dipasang beserta lampu belakang dan helm kedap kedip dihidupkan.....tak terasa gowes sudah mendekati keramaian daerah cibarusah dan padatnya kendaraan yang dari arah cikarang dan jonggol/cileungsi atau sebaliknya. Waktu sudah menunjukan jam 19:45 tiba di pertigaan pertemuan yang menuju kekiri kearah jonggol dan kearah pulang kearah cileungsi - Cibubur gowes dengan ramai dengan padatnya kendaraan kendaraan lainnya Dan kayuhan sampai rumah finish dengan disambut hujan yang sangat deras sekali tepat jam 20:50 dengan diakhiri rekam jejak mengayuh distrava 111,1 Km.



#satusepedasejutasahabat
#mybikemyadventure
#mybikepacker
#mytripmyadventure

Wednesday, October 19, 2016

Bikecamp Jatiluhur & touring bike purwakarta - Puncak sempur, Calincing Karawang (SMC3 Karawang) 27-28/08/2016

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur , Kabupaten Purwakarta , Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta ).Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda , dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh Perum Jasa Tirta II .Selain dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi tempat penginapan,rumah makan/restaurant, camping ground, kolam renang dengan water slide , ruang pertemuan, Sarana olahraga air dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar.(Sumber wikipedia)
Mendengar dan mendapatkan kiriman postingan digroup beberapa komunitas sepeda bakalan ada acaranya SMC 3 Karawang keWaduk Jatiluhur yang akan digelar pada tanggal 27-28 Agustus 2016 dan sudah digaungkan dari bulan Ramadhan sehingga sayapun tertarik unutuk mengikutinya, karena yang jadi magnet untuk bersepeda kesana yaitu wisata alam keindahan sekitar jatiluhurnya dan ketarikan tentang bendungannya ditambah event smc3 karawang ini free semuanya tanpa pungutan dana pendaftaraan sepeser pun dengan mendapatakan kaos jersey, snack dan 2 botol air mineral dicheck point sebelum menuju medan tanjakan, makan siang, doorprize yang menarik beberapa sepeda dan hadiah hadiah yang menarik lainnya.
Tiba waktunya untuk persiapan menuju kekarawang atau titik kumpul start point menuju kejatiluhur...yang rencana semulanya akan berangkat jam 01: 00 berangkat bersama teman yg sudah janjian ternyata gagal karena ada sesuatu hal terpaksa dengan niat dan tekad yang kuat berangkat dengan soloride tetapi baru terbangun jam 2 pagi dini hari meleset satu jam sebelumnya yg alarm sdh disetting jam 01:00 sudah bangun tersadar alarm berbunyi tapi apa daya mata masih berat untuk membukanya karena sebelumnya baru bisa tertidur jam 23:00 untuk prepared perlengkapan dan logistik dipannier yang akan dibawanya.....setelah beres semuanya perjalanan dimulai tepat dijam 2:45 dini hari dengan sudah disiapkan juga safety bersepeda yang masih gelap gulita dan keheningan malam lampu sorot siap dinyalakan, yang diawali dengan membaca bismillah petualangan segera dimulai untuk memulai perjalanan kayuhan ini dengan full gowes sampai pulang.... terasa nikmat sekali kayuhan pagi dinihari ini dengan udara yang masih sejuk dan sepi dari padatnya lalu lalang kendaraan dilintasan jalan raya ini yang akan melewati rute menuju kekarawang via cileungsi - kampung setu - cibitung - lemah abang - cibitung - cikarang lemah abang - karawang untuk step 1.








Laju roda terus berputar dengan kayuhan yang santai ditambah jalan yang mulus dan jalan bercor yang di telah dilewatinya sehingga tak terasa sudah berada dijembatan kalimalang setu - cibitung untuk memasuki wilayah cibitung - cikarang yang jalannya sudah ramai dengan kendaraan kendaraan besar dengan dua lajur..... tepat jam 04:35 adzan shubuh berkumandang tiba waktunya untuk transit dulu dimasjid raya cibitung melaksanakan shalat shubuh jamaah.
Setelah rehat 40 menit sebelumnya cukup dengan sajian bekal beberapa coklat sebagai asupan penahan lapar, perjalanan dilanjutkan kembali terus mengarah menuju tikum grand taruma karawang....waktu terus berputar malam pun berubah menjadi pagi dan telah nampak ramai para pekerja dan seragam bersekolah untuk menuju aktifitas masing masing dan para pedagang dengan kegiatan dipasarnya sekitar lemah abang cikarang....matahari sudah menampakkan bias sinarnya yang pertanda akan cerah cuaca untuk gowes menuju karawang dan jatiluhur. Masih dalam kesendirian gowes jalan raya cikarang - karawang berharap ada peserta smc 3 karawang bisa bareng menuju tikum tetapi tidak ada dan masih tetap semangat memacu pedal yang dikayuhnya sehingga tak terasa sudah memasuki perbatasan tugu kota karawang sehingga jadi lebih semangat lagi yang artinya akan sampai menuju tikum, beberapa goweser sudah mulai ketemu disini untuk menuju mengarah ketikum titik area start....alhamdulillah akhirnya sampai juga sasaran step pertama yang dituju dijam 6:55 dengan terecord yang dikayuhnya 65 KM, yang mana sudah banyak para peserta lainnya sudah nenggunakan seragam kaos jerseynya dan persiapan menunggu aba aba diberangkatkannya touring bike kejatiluhur tetapi bernasib sial ban belakang sepeda bocor secara tiba tiba tapi ada untungnya kenapa bisa bocor sudah ditikum terpaksa mengeluarkan ban dalam cadangan yang sudah dipersiapkannya sambil menunggu antrian daftar ulang untuk pengambilan kaos jersey dan kupon undiannya....

selesai menggantikan ban yang bocor saatnya giliran mendaftar ulang sekaligus pengambilan kaos beserta kupon undiannya tanpa mengantrinya namun para peserta lainnya sudah turut bagian ancang ancangnya berada dibelakang digaris start untuk memulai touringbike segera dilepas atau diberangkatan dengan beberapa tahapan rombongan, yang akhirnya karena tadi ada problem giliran saya masuk dietape rombongan terakhir dengan jumlah peserta keseluruhan yang ikut touring bike ini tercatat didata via online mencapai sekitar 2269 goweser menuju ketitik finish wisata alam jatiluhur.
Serunya kebersamaan mengayuh dengan beberapa komunitas sepeda dan berbagai daerah hadir turut serta dalam kegiatan event ini dengan tertibnya dari ujung terdepan sudah tak nampak kelihatan jauhnya para goweser lainnya tetapi saya masih berada dibarisan terbelakang dengan beberapa mobil evakuasiemergency beserta satuan pengawalan dari mobil polantas yang siap mengamankan para goweser yang sedang menikmati touring bike ini.....memasuki rute melipir kali malang yang dilewati sejauh 10 KM dari titik start mulai beberapa goweser yang sudah nampak minggir kewarung untuk menikmati istirahatnya....setelah melewati pintu gerbang kawasan insdustri karawang surya cipta jalan masih halus bercor yang katanya baru beberapa bulan pengerjaanya waktu sudah menunjukan jam 9 pagi kayuhan demi kayuhan terus berjalan tak terasa 20 KM sudah digowes tapi apa daya perut ini sudah mulai lapar berat karena belum sempat sarapan yang akhirnya terpaksa untuk menepi dulu disalah satu rumah makan yang dipilihan menunya ada karedok sambil menikmati santapan makan bersama para rombongan goweser dari purwakarta yang sedang beristirahat juga sambil menunggu temannya yang masih ketinggalan dibelakang....
setelah santapan selesai perut terasa terisi saatnya bergerak kembali untuk melanjutkan perjalanan berikutnya yang akhirnya saya keterbelakang lagi menurut salah satu panitia yang mengendarai motor sebagai team sapu bersih, lantas perjalanan gowes selanjutnya speed pun dipercepat untuk mengejar para peserta yang didepannya yang jalannya enak masih sepi dan melipir kali malang hingga sampai memasuki jalan curug klari karawang berubah menjadi rusak tak beraspal atau bercor.
Sesampai di curug klari karawang ada irigrasi dan pembangkit listrik mini hydro yang disinilah aliran dari waduk jatiluhur membentuk danau kemudian terbagi dua menuju sungai citarum dan kalimalang sehingga para peserta ternyata banyak mengambil moment untuk berphoto photo diarea spot ini termask saya juga larut dalam mengamati bangunan bendungan dan menikmati alamnya sekitar sini dengan mengabadikan lewat jepretan photo yang sudah dipersiapkannya sambil menikmati pemberian air minum beserta snack dari panitia smc3 dan dilanjutkan kembali perjalanan berikutnya masih berjalan yang rusak hingga ketemu jalan aspal yang menuju purwakarta dilanjutkan dengan jalan yang mulai menanjak dan turunan, rolling serta mendatar, mulai dari sini peserta sudah mulai beberapa yang dievak....
perjalanan masih berjuang dan bersabar untuk menuju titik finish walau terik matahari sudah memancarkan suhu panas diatas 34° C sehingga sering sekali untuk meminum air putih. laju roda terus berputar telah nampak para beberapa panitia dipertigaan untuk mengarahkan Memasuki wilayah perkampungan hegarmanah dengan jalan menikmati turunan namun dibalik turunan didepan ternyata tanjakan sudah siap menunggu ternyata wow....akhirnya terpaksa untuk menepi terlebih dahulu mencari tempat yang adem karena nggak kuat menahan panas matahari yang menyengat sekali ditambah medan tanjakan yang panjang, dari bawah sambil beristirahat melihat beberapa peserta ada yang terpaksa di TTB dan dikayuhnya juga sampai tanjakan paling atas setelah mulai pulih dari hawa panas suhu badan yang berkeringat terus siap mengayuh ditanjakan ini dan ternyata para peserta lainnya banyak juga beristirahat setelah melewati tanjakannya ini menuju pertigaan jalan Ir. Juanda dan dilanjutkan menikmati jalan turun memasuki wilayah cikaobandung dengan trek mendatar sampai di lokasi memasuki bendungan PlTA Ir. Juanda Jatiluhur.
sebelum masukinya peserta diarahkan untuk menaruh kupon undian dan stempel telah melakukan ikut touring bike sampai finish namun masih 3 KM lagi untuk mencapai lokasi bikecamp dan panggung hiburan,memasuki wilayah ini nampak banguan kearah kanan bangunan waduk raksasa yang megah beserta bangunan lainnya tapi perjalanan mau menjelang akhir disuguhi tanjak tanjakan yang berbelok belok yang panjang sampai titik pertigaan yang akhirnya banyak peserta sepanjang jalan ini untuk menepi dibawah pohon dan berstirahat...yang mengarah kekiri menanjak menuju kepurwakarta dan lurus mengarah kearea titik finish telah nampak keindahan air waduk jatiluhur sambil mengayuh dijalan turunan yang akhirnya perjalanan dikayuhnya dari rumah full gowes step 1 dan 2 dengan terecord 110 KM digaris finish dijam 13:20 ....dengan senangnya bisa untuk beristirahat sambil menikmati hiburan music dan santapan makan siang yang sudah tersedia oleh panitia beserta berkumpul membaur bersama para goweser lainnya....
Selesai beristirahat dan sambil mendengarkan pengumuman pengundian berhadiah bergegas dilanjutkan Mencari lokasi titik bikecamp bersama teman yang sudah ketemu janjian sebelumnya disaat ditengah jalan gowes bareng beberapa KM di daerah selepas curug klari yang akhirnya sepakat menempatinya ditepi waduk dengan mengisi posisi yang dipilihnya area camp 7 dilanjutkan membongkar pannier untuk mengambil perlengkapan bikecamp dan tenda yang mau digelarnya sebagai tempat untuk beristirahat dengan menghadap posisi mengambil view kearah waduk.....Lay out sumber dari panitia SMC 3
Setelah sudah tenda berdiri dan beres semuanya dilanjutkan menuju ketempat musholla untuk melaksanakan shalat dzuhur dan ashar yang sekaligus mengambil air bersih untuk membuat hidangan kopi dan makanan yang lain lainnya beserta aktifitas menikmati melepas lelah setelah seharian berpegangan dengan stang sepeda saatnya rileklisasi rebahan diatas hammock sekaligus menikmati keindahan alam waduk jatiluhur beserta jajaran bukit bukit yang berbaris dan penampakan gunung lembu dan gunung parang yang membuat menggoda untuk kearah sana tapi apa daya hanya 2 hari libur (next trip)... tak terasa waktu terus berjalan arah matahari sudah condong kearah barat pertanda akan memasuki malam, nampaknya para peserta bikecamp lainnya masih asyik dengan kesibukannya masing masing mengisi waktu disela sela santai selesai acara panggung hiburan dan pengundian doorprize selesai sudah, dari data peserta terdaftar via online yang ikutan bikecamp dengan sebanyak 1410 goweser tersebar dalam 10 area camp.
Malam keakraban bersama para goweser yang dihibur dengan hiburan music DJ dipanggung utama dilanjutkan dengan api unggun sekaligus bakar bakaran jagunh manis tetapi saya tidak kefokus keacara tersebut namun berkumpul dan berbagi cerita tentang dunia sepeda dan yang lainnya bersama para goweser yang masih diarea camp sambil menyeruput hidangan hangat dan kopi....waktu sudah menunjukan jam 22:00 lebih, perut terasa lapar akhirnya memasak hidangan saphegeti dan siap disantapnya sambil jauh memandang ketengah waduk telah nampak lampu berjajar jajar menyala berwarna putih menandakan itu keramba keramba ikan dan udang punya penduduk sekitar waduk jatiluhur.... sambil belum terasa ngantuk dan menunggu baru selesai saja terisi makanan keperut dilanjutkan kembali memasak nasi persiapan untuk esok pagi harinya dengan menu nasi goreng, setelah beres semuanya berusaha untuk memejamkan mata didalam tenda tapi udara terasa panas/gerah akhirnya pindah tempat tidur keluar yang telah masih tersedia hammock menggantung ternyata sama dengan teman yang lainnya tidur diluar tenda beralaskan matras...yang akhirnya terlelap dengan semilir angin danau jatiluhur dan ayunan hammock sampai terbangun dijam 4 pagi dan bergegas menuju kemusholla dan antrian toilet dilanjutkan dengan shalat shubuh berjama'ah yang diisi jamaahnya para peserta goweser yang bikecamp.
Aktifitas pagi hari persiapan funbike smc 3 karawang sekitar waduk jatiluhur bersama kang saan bagi peserta yang sudah terdaftar ikutan funbike panitia sudah mempersiapkannya dititik start namun saya beserta teman teman yang lainnya yang tidak ikutan funbike masih sibuk dengan edisi masak memasak buat sarapan pagi dan menghabiskan logistik yang telah dibawanya dan kali ini saya akan memasak nasi goreng sosis,cornet,ikan asin beserta sardine dan juga minuman kopi & sareal siap disantap sebagai stamina untuk pulang dengan gowes full gowes lagi dilanjutkan dengan berkemas kemas bongkar tenda dan yang lainnya serta packing packing kedalam pannier....
selesai beres semuanya berpamitan dengan sebagian para panitia smc3 karawang dan goweser lainnya yang masih diarea camp, Waktu menunjukan sudah jam 8 pagi saatnya mengayuh kembali bersama teman yang arah tujuannya sama dan juga pas kebetulan baru mulai start nambah teman lagi pulang dengan full gowes yang sudah kenal arahnya sama depok, jakarta dan tanggerang tetapi mereka mereka pulang dengan arah jalan yang berangkat kemarin dengan memotong jalur lebih dekat naik getek atau perahu menyebrangi aliran hulu sungai kali malang dan citarum tetapi bagi saya tetap pada pendirian yang sudah disetting sebelum jauh jauh hari keberangkatan dengan jalur yang berbeda yaitu melipir sebagian waduk jatiluhur dan mengarah ke loji karawang - cariu - Jonggol sekaligus rasa ingin tahunya potensi alam karawang pinggir yang masih berkontur berbukit bukit dan menuju puncak sempur, gunung sangga buana beserta curug curugnya, yang akhirnya terpakasa dengan soloride kembali.
Memulai start gowes dari titik start area camp arah pulang kebalikannya pas berangkat, kali ini gowes menanjak lalu menikmati turunan panjang tapi sayang sebenarnya ada keinginan ingin masuk ketempat bendungan utamanya tetapi sepertinya susah karena nggak sembarangan orang bisa memasuki area kesitu karena dijaga oleh petugas... akhirnya hanya bisa memandangi dari arah luar sambil menikmati gowesannya setelah keluar area jalan PLTA jatiluhur disinilah berpisah dengan rekan rekan pas kebenaran ketemu gowes bareng dari area camp yang mereka memilih jalur arah lurus dan saya mengambil arah kekiri yang ternyata masih sepi dari rumah penduduk dengan pemandangan kanan kiri hutan perdu, yang diawali dengan melewati jembatan yg berwarna cat orange yg sudah memudar, sempat berhenti sesaat dijembatan ini ternyata ini hulunya dan ujungnya sungai citarum yang mengarah kekarawang dan kali malang jakarta, aliran air yang keluar dari bendungan utama waduk jatilihur sebagai penggerak turbin PLTA. Jalanan kemudian mulai menanjak dengan panjangnya dan masih membekas jalan cor yang baru selesai pengerjaannya, suasana sepi sekali sehingga bisa bebas leluasa bersepeda disini setelah mencapai batas tanjakan tertinggi akhirnya mengarah ketempat kepinggir dulu untuk menepi ademnya dibawah pohon bambu sekaligus menikmati istirahat selama 20 menit sambil meminum air putih plus coklat yang masih ada stock tersedia...
kemudian dilanjutkan kembali dengan jalan banyak turunan dan rolling, mulai memasuki perkampungan jalan raya curug nampak kelihatan sebelah kanan daerah dataran karawang dari kejauhan masih berada dibawahnya diketinggian masih tempat saya menggowesnya dan sebelah kiri jajaran hutan bambu, mengarah gowesan selanjutnya jalan mulai menuruni terus yang akhirnya telah nampak jelas waduk jatiluhur sekarang berada didepannya sehingga semakin mendekat waduk jatiluhkur sekarang sudah berada dipinggir.
mulai dari sini gowes sudah melipir waduk jatiluhur yang di dam dengan batu batu tersusun rapih (pasir gombong) ternyata memandangi posisi tempat ngecamp acara smc 3 karawang yang sebelumnya tak terasa sudah berada jauh melambung arah berlawanan kedaerah pasir gombong ini, tak terlupakan untuk mengabadikan dengan selfie sebagai tanda kenangan telah menuju tempat ini jalanan masih bagus bercor namun daerah memasuki sebelum desa kutamanah bendungan ke 5 menurut penduduk setempat jalan terbagi dua atas dan bawah yang atas diportal hanya kendaraan roda dua saja yg boleh masuk sedangkan roda 4 hanya boleh lewat bawah tetapi jalan tidak bagus masih berbatu tidak rapih dengan jalan melingkar sampai pintu gerbang desa kutamanah, arah jauh memandang membelakangi waduk begitu luasnya hamparan pohon yang menghijau beserta bukit bukitnya memasuki wilayah pintu gerbang desa kutamanah jalanan kembali sudah dicor yang masih baru juga pengerjaannya.
disini rumah penduduk belum begitu padat nampak bukit pegunungan lesang berada disamping sebelah kiri yang meninggi sehingga ketemu jalan pertigaan yang arah kekiri menuju sukasari dan kekanan kekarawang loji kalau yang kearah kesukasari jalan masih beraspal dan menanjak sedangkan yang kearah karawang jalan masih terus bercor yang masih baru juga tetapi memasuki daerah tegal waru karawang jalan mulai tidak mulus atau bercor, dibeberapa titik jalan rusak berat hingga sebelum memasuki kampung cintawangi dan cintalanggeng dengan kontur masih banyak turunan dan tanjakan/rolling mulai dari sini telah nampak jelas jajaran pegunungan dan gunung sangga buana....
waktu tak terasa memasuki jam 12 siang lewat akhirnya sampai juga ditempat keramaian perempatan pasar loji karawang masih bimbang dengan waktu menunjukan jam segini untuk menuju mampir untuk trekking g.sangga buana yang rencana awal jauh jauh hari sudah memplaningnya tetapi sepertinya nggak memungkinkan karena besok/hari senin sudah harus beraktifitas seperti biasanya, mungkin lain kali waktu karena jarak dari sini masih jauh untuk menuju gowes kearah sana....yang akhirnya mumpung masih disini wilayah karawang akhirnya sasaran gowes yang dituju masih ada keraguan lagi antara curug curug daerah karawang kaki gunung sangga buana atau puncak sempur yang baru baru ini lagi hits yang katanya kedepannya bakalan dijadikan untuk terbang layang, yang akhirnya dipilih gowesan berikutnya menuju kepuncak sempur karena ada daya tariknya tersendiri kesana sehingga bisa menghilangkan rasa penasarannya.  
Sebelum menuju gowes kepuncak sempur mumpung masih dipasar loji karawang dan kebenaran ada yang menjual ban dalam ukuran 26 MTB yang dicari cari selama dalam perjalanan dari berangkat touring bike smc 3 karawang tidak menemukan yang jual aksesoris dan sparepart sepeda yang sebelumnya dikarawang ban bocor lalu dipakai sehingga belum punya ada ban dalam cadangannya lagi akhirnya dapat juga disini...karena perjalanan pulang dan menuju kepuncak sempur masih jauh dan perlengkapan salah satu wajib yang harus dibawa.
Setelah mendapatkan ban dalam perjalanan kayuhan dilanjutkan kembali menuju puncak sempur yang dipilihnya, dari pasar loji jalan mulai menanjak halus hingga mulai mencapai komplek milter kurang lebih dengan jarak kurang lebih 2 KM dan sebagai tanda akan jadi patokan setelah ini sebelah kiri ada jembatan dan plang nama wisata GESBE, mulai dari sini jalan dengan dimulai menanjak dan belok terjal sekali sehingga gowes harus ancang ancang oper gigi beakang yang terbesar dan operan gigi depan harus sudah digear terkecil sehingga bisa maksimal dan enteng mengayuhnya apa lagi ini ditambah dengan beban pannier yang jadi tambah berat beban disepeda....
jalan terus menanjak dan berbelok belok dengan jalan bercor setelah mencapai sebelum pintu gerbang wisata GESBE yang ada kolam renang dan arena bermain ada beberapa kendaraan bermotor jadi pusat perhatian untuk menuju puncak sempur dengan bersepeda dan dengan bawa gegombalan kiri dan kanan ada seorang pengendara bermotor menyapa mau kemana....disangka saya kesasar tapi saya jawab dengan sejujurnya mau menikmati keindahan dari atas puncak sempur, lantas pengendara bermotor itu memberi petunjuk itu dia puncaknya kelihatan masih jauh bang....dari penuturan sang pengendara motor yang memberi petunjuk arah wow ternyata puncak sempurnya masih jauh dan terlihat kecil penampakan masih dari bawah lantas saya berpikir mau lanjut atau balik arah pulang/pindah haluan, dengan tekad dan niat yang kuat akhirnya tetap dilanjutkan kembali perjalanannya.....walau dengan tertatih tatih ditanjakan yang tiada henti hentinya sehingga jadi banyak sekali dengan istirahatnya untuk sering sekali meminum air putih hingga menuju keatas puncak sempur ditambah masih berasa dengan sinar matahari yang panas menyengat untung dipertengah jalan ada warung yang masih baru dibuatnya untuk mampir mengisi persedian stock air minum dan juga disini untuk mampir istirahat hanya meminumnya bisa satu botol 600 ml sekali habis untuk meminumnya karena untuk menghilangakan dehidrasi dan kehausan, sama persis dengan kejadian yang pas ditanjakan dari waduk utama jatiluhur menuju sebelum pasir gombong satu botol air minum bisa sekali habis. Sampai warung dipertengahan puncak sempur ini bawaannya hanya minum saja tapi untuk bawaan lapar berat belum berasa dari berangkat gowes area bikecamp waduk jatiluhur sampai warung ini.
Usai istirahat 20 menit kearah bawah sambil membayangi perjalanan beserta keindahan alamnya dan nampak masih kelihatan puncak sempur beserta tanjakannya yang telah menunggu didepan mata sepertinya tanjakannya keatas semakin berat tapi itu bukan jadi halangan hadapi dengan kenyataan apa adanya sehingga alhamdulillah bisa berhasil gowes sampai puncak sempur, sebelum gowes sampai puncsk sempur diwilayah ini dan sekitarnya ternyata ada tanaman trubug yang lagi dibudidayakan seperti mirip tanaman tebu, Turubuk adalah sejenis sayuran khas yang hanya tumbuh didataran tinggi seperti didaerah ini sayuran ini masih satu keluarga dengan tebu akan tetapi pohonnya sedikit lebih kecil dan menjulang tinggi. menurut orang sini Turubuk ini dapat diolah berbagai macam masakan seperti sayur santan turubuk, perkedel turubuk, cobek dll.
Sesampai dipuncak bergegas menuju kearah bangunan kecil yang bertuliskan puncak sempur yang baru dibuatnya dan kata penjaga tempat wisata ini (bumi perkemahan/camping groung) belum lama ini tanggal 18 agustus 2016 kemarin baru saja diresmikan oleh bupati karawang, dari sini terlihat view pemandangan yang indah tanpa ada penghalang menuju wilayah karawang berada dibawahnya sambil membayang bayang hasil kayuhan arah sebelumnya balik Arah kebelakang jajaran pegunungan bukit yang menghijau dan ada jalan untuk menuju curug cikoelangkak....berhubung waktu sudah sore hanya bisa menikmati diwilayah area bagian utamanya saja nggak bisa mengexplore lebih kedalam dan sekitarnya diwilayah ini karena waktu tak terasa sudah menunjukan jam 16:35 ditambah dengan suasana gelap mendung.... setelah ngambil dokumentasi dilanjutkan shalat, persiapan turun dan gowes arah pulang.
Menikmati gowes arah menuju kebawah atau turunan yang dijadi point perhatian disini adalah adalah keselamatan jangan sampai terlena atau keasyikan dengan jalan menurun laju roda terus berputar tanpa dikayuhnya tiba tiba pas dipertengahan jalan ternyata ada dua orang pengendara motor rantai sampai putus disaat pas turunan lalu menanjak seperti huruf 'U" mungkin saat pengoperan giginya terjadi hentakan yang mendadak mereka hanya bisa terdiam dan menunggu kawannya datang, perjalanan arah pulang terus dilanjutkan dengan masih dalam kesendirian dengan cuaca yang tadinya pas dipuncak sempur mendung dan gerimis berubah menjadi terang dan sepertinya gowes arah pulang akan kemalaman dijalan yang akhirnya sampai dipasar loji lagi dijam 17:35, kayuhan kali ini sudah dengan trek mendatar dan masih jalan luas dan bercor banyak lalu lalang kendaraan lainnya untuk menuju kekarawang dan sekitarnya, karena jalan gowesannya keasyikan masih trek yang enak yang sebelumnya habis hajar tanjakan tanjakan gowesnya kebablasan/kelewat 1 KM kearah karawang karena sudah disetting untuk arah pulang lewat cariu-jonggol setelah ada jembatan ada pertigaan yang menuju cariu jalan berubah menjadi beraspal dan tidak selebar jalan sebelumnya loji- karawang pemandangan pun berubah pematang sawah dengan melihat dari kejauhan jajaran bukit bukit pegunungan kelihatan dengan indahnya menjulang tinggi dari arah kejauhan, waktu terus berganti, siang pun akan berubah menjadi gelap atau malam, adzan maghrib pun sudah berkumandang dari arah kejauhan saatnya untuk menepi dulu sekaligus bisa istirahat kembali didaerah salah satu musholla dipinggir jalan loji- cariu.....
setelah melaksanakan shalat pergerakan kembali dimulai dengan mempersiapkan untuk gowes dimalam hari lampu sorot siap dinyalakan kembali, gowes suasana disini masih sepi jauh dari keramaian ditambah lampu penerangan jalan tidak ada apalagi sering sekali melintasi ditengah pematang sawah sehingga terasa adem efek hembusan angin yang lapang setelah melewati jembatan kedua yang panjang berwarna hijau sungai cibeet pertanda akan memulai beberapa KM lagi akan bertemu jalur pertigaan jalan alternatif cianjur - Jonggol - cibubur.
Waktu sudah menunjukan jam 19:50 perut sudah mulai lapar berat dan jalan ramai dengan mayoritas truck truck besar dan yang lainnya. kebenaran pas lewat sini yang dicari ada makanan yang diinginkan soup ayam dan sate kambing.....santapan yang telah dihidangkan habis dengan lahapnya, perjalanan dilanjutkan kembali melewati jalur yang sudah ramai dan padat tapi lancar dengan kendaraan yang lainnya serta kanan dan kiri bangunan rumah dan toko toko sampai menuju kerumah.....Alhamdulillah tujuan akhir sebuah dari petualangan ini dengan bersepeda total jarak yang ditempuh direcord strava 210 Km siang dan malam tetap dilaluinya dengan kondisi masih sehat dan selamet sampai dirumah dijam 23:15, sekali dayung dua terlampaui (SMC3 Karawang dan Puncak sempur bisa dapat dilaluinya).
Tak terlupakan terimakasih kepada kepada kang saan beserta semua para panitianya SMC3 Karawang atas terselenggaranya dan kerja keras event ini beserta para goweser goweser lainnya sehingga bisa berjalan dengan sukses.
#satusepedasejutasahabat
#mybikemyadventure
#mybikepacker
#mytripmyadventure